The Blogger

Setiap kali badai datang, pasti menyisakan kehancuran di daerah yang dilaluinya. Kejadian seperti ini pernah saya saksikan di Klaten, Jawa Tengah. Keadaan di sekitarnya hancur oleh kekuatan angin puting beliung. Begitu kuatnya angin itu sampai menerbangkan atap rumah dan bahkan melemparkan dua orang penduduk desa dan dicampakkannya ke tengah-tengah sawah. Selain rumah dan manusia juga pohon tercabut sampai ke akar-akarnya. Syukur dalam kejadian itu tidak sampai memakan korban jiwa. Badai dapat kita alegorikan sebagai masalah besar yang hadir dalam hidup seseorang. Dari mana datangnya masalah itu? Kapankah badai itu akan datang? Entah asalnya dari mana tetapi yang jelas, ketika badai itu datang, apakah kita mampu menghadapinya? Bagaimana sikap kita? Tindakan apa yang harus kita lakukan? Ketika kita di PHK, lamaran pekerjaan kita ditolak, tidak lulus tes CPNS, perusahaan kita mengalamai kebangkrutan, suami sering pulang pagi, suami belum dapat kerjaan, isteri suka menuntut suami, anak-

Di dalam Alkitab banyak sekali ditulis peristiwa mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan kepada manusia. Orang bisu berbicara, orang tuli mendengar, yang lumpuh berjalan, yang pendarahaan disembuhkan, orang yang sudah mati selama 3 hari dibangkitkan, hanya dengan 5 roti dan 2 ikan, ribuan orang bisa makan dengan kenyang bahkan lebihnya 12 keranjang/bakul. Sepertinya peristiwa kayak gitu tidak masuk di akal, tetapi ini nyata, muijizat telah terjadi pada jaman itu. Bagaimana dengan jamam sekarang, apakah ada mujizat Tuhan yang terjadi? Bukan hanya perkara seperti yang dicontohkan di atas yang disebut mujizat. Saudara, menurut saya hidup dan keadaan kita sekarang merupakan sebuah mujizat Tuhan. Kita bisa makan, minum, berjalan, menghirup udara dengan bebas, bekerja, bermain, berpikir, dan sebagainya, bukankah itu sebuah mujizat bagi kita? Jaman sekarang mujizat Tuhan masih terjadi. Banyak sekali peristiwa mujizat yang saya sendiri saksikan dan alami, bagaimana Tuhan membuat orang yang datang k