The Blogger

bapak Proklamator bangsa Indonesia pernah berpidato; bangsa yang bear adlah bangsa yang tidak melupakan sejarah. Jangan sekali kali kita melupakan sejarah bangsa sendiri dan kehilangan identitas kebangsaan. sama seperti yang dialami oleh anak muda yang satu ini dalam acara ranking 1 di transtv tgl 20 Juli 2011. dia tidak tahu arti warna pada bendera Indoensia, padahal ia orang Indonesia asli. daka th juga tetangganya, gubernurnya, jangan2 dirinya sendiri tidak dikenalnya. kasihan anak muda yang satu ini, sangat disayangkan. ia telah kehilangan identitas kebangsaannya. apalah yang ia ketahui? susah jadi anak bangsa kayak gitu, kapan bisa majunya bangsa ini jika memiliki putra bangsa seperti dia. keterlaluan. sekolah atau tidak dia itu ya? orang yang tidak sekolah aja mungkin tahu siapa gubernurnya. makanya belajarlah yang rajin, jangan tahunya main game di internet. shngga gk th informasi dan perkembangan dunia ini. isilah bangsa ini dengan kreatifitas, dan jadilah putra putri bangsa ya

melayani Tuhan memang memerlukan kebijaksanaan, hikmat, kesungguhan hati, dan komitmen yang kuat untuk berpegang teguh pada Firman Tuhan dan kebenaranNya. jika seorang pendeta/gembala jemaat lebih mengandalkan logika dalam pelayanannya, maka dipastikan pelayanannya itu tidak memiliki kualitas nilai secara rohani. Mengedepankan logika dalam pelayanan Tuhan, tidak akan mampu mencapai sebuah pertumbuhan rohani dan iman jemaatnya. hasilnya jelas berbeda jika orang tersebut melayani dengan hati yang sungguh mengasihi Tuhan, sangat berbda hasilnya. Jika tidak percaya amatilah dampak pelayanan dari orang yang melayani dengan hati dengan orang yang melayani dengan logikanya aja. melayani Tuhan dengan logika sama aja sebuah penghinaan, pelecehan terhadap nilai kekekalan dalam sebuah pelayanan Tuhan. menganggap pelayanan itu bisa dipahami dengan logikanya. seberapa hebat logikanya dibandingkan dengan logika orang lain? apalagi membandingkannya dengan pemahaman Tuhan, tidak level lah yauwww. kare

sekarang banyak orang yang disebut sebagai pendeta tetapi malah mencari kedudukan dengan mencalonkan diri menjadi anggota parlemen, mau terlibat langsung dalam politik praktis. selain sebagai gembala jemaat, menduduki pula jabatan sebagai misalnya ketua Panwaslu daerah, ketua dalam partai pemilihan umum daerah, dan sebagainya. lalu apa yang dicari oleh orang-orang yang seperti ini? uang, kekuasaan, dan jabatan? atau mungkin karena ketidakpuasannya terhadap honor yang diberikan oleh Tuhan melalui jemaat, mendesak ia untuk mencari uang dengan cara mengandalkan kepintarannya yang akhirnya menjadikannya punya kedudukan dalam politik praktis. mamon udah menguasainya, keserakahan udah menjalar dalam darahnya, gila hormat udah masuk ke dalam hatinya. sudah terbukti kog bahwa politik praktis tidak membawa orang kepada kemurnian dan ketulusan hati, bersikap etis, tahu membedakan mana yang jahat dan mana yang baik, justru sebaliknya di kesampingkan demi tujuannya anggota dan partainya tercapai.

Firman Tuhan memberi afirmasi bahwa pemerintah ditetapkan oleh Allah. oleh karena itu, setiap warga negara termasuk orang Kristen hendaknya tunduk kepada pemerintah. Jangan takut terhadap mereka jika kita berbuat baik. Melalui pemerintah, Tuhan dapat membela kita untuk menghukum orang yang berbuat tidak baik terhadap kita. contohnya, banyak orang telah di penjarakan karena berbuat kejahatan. Itulah hukuman Tuhan bagi orang yang berbuat jahat terhadap kita. Tetapi kita harus tetap ingat, bayarlah pajak anda dengan tepat waktu. jika Anda tidak membayar pajak berarti Anda tidak tunduk dengan pemerintah, orang yang tidak tunduk dengan pemerintah sama aja melawan Tuhan. Pajak juga dipergunakan untuk memelihara kita. Lihatlah para PNS, TNI, POLRI mereka semua digaji dari hasil pajak rakyat. Lihatlah pembangunan yang berjalan dengan cepat, infrastruktur di bangun dsb itu semua termasuk dari hasil pajak yang dikumpulkan dan dikelola. selamat pagi.........