Postingan

Corona / Covid-19 Tahun 2020

Virus Coona/Covid-19 asal muasalnya dari negeri Tirai Bambu, China tepatnya dari kota Wuhan. Penyebab mewabahnya virus ini karena kurang sehatnya masyarakat Wuhan dalam mengkonsumsi hewan misalnya kelelawar, tikus, dan sebagainya. Pengetahuan tentang pola makan yang sehat nampaknya tidak berlaku di kota Wuhan. Mereka menyantap daging kelelawar tanpa masih ada bulunya, tidak dibakar terlebih dahulu. Tikus juga disantap dengan cara yang tidak normal, masih utuh (walau sudah mati) dikunyah seperti seekor kucing mengunyah tikus. Saya heran kog di negeri yang maju seperti China pengetahuan orang mengenai kesehatan sangatla rendah. dengan cara memakan hewan yang masih berbulu tentu saja menimbulkan perasaan jijik dan akhirnya penyakit berbahaya yang muncul. Jika hewan tersebut di bakar terlebih dahulu kemudian diolah saya rasa tidak akan menimbulkan penyakit. mengapa? saya juga pemakan hewan kelelawar, tikus, tetapi saya olah dengan cara dibakar terlebih dahulu. Nah, kebiasaan mereka inila

PPG

tahun 2019 ada tahun hadiah yang Tuhan berikan kepada saya. hadiah itu berupa kelulusan pre test pendidikan agama kristen sebagai syarat mengikuti diklat PPG. namun hadiah ini tidak mudah di raih sebab pertama saya test, gagal. dan tahun ini tepatnya di bulan juli diadakan lagi pre test dan hasilnya puji Tuhan saya lulus. syukur kepada Tuhan yang tak terhingga sebab usaha dan perjuangan di lakukan tidaklah sia-sia, keinginan untuk memperoleh sertifikasi menguatkan hati saya untuk terus berjuang mendapatkan nya melalui jalur pre test. tantangan sebenarnya bukanlah mengerjakan soal pre test namun tantangan yang sebenarnya adalah mengikuti PPG nantinya, sebab kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan, dengan biaya pribadi. sungguh berat ya untuk memperoleh sertifikasi. Tuhan Yesus pasti tolong saya dari kesulitan yang saya alami, terutama biaya yang saya butuhkan, waktu berpisah sementara dengan keluarga, menjadi beban pikiranku. namun di balik ini semua Tuhan sediakan yang terindah buat a
saudara pernah menerima kembalian belanja kita dalam bentuk permen? uang Rp 1.000 harusnya kita terima tetapi diganti dengan permen oleh pedagang/penjual. nah, jika kita balik, belanja kita kurang seribu rupiah tetapi kita beri penjual itu dengan permen seharga Rp 1.000, pertanyaan yang timbul, apakah penjual itu mau menerima permen? kalau tidak mau seharusnya dia berfikir demikian pula sebaliknya dengan pembelinya. kalau dia tidak mau seharusnya dia berpikir bahwa pembelipun gak mau uangnya ditukar dengan permen. oke lah kalau pembelinya itu suka permen tapi kalau gak mau nah disitulah letak mist nya saudara. renungkanlah transaksi seperti itu dalam kehidupan kita sehari-hari
dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa hal yang saya cermati, misalnya pernahkah anda membeli barang pada sebuah toko kemudian kembaliannya diberi permen karena tidak ada uang seribu? permen menjadi barang pengganti uang. Hal ini udah biasa bukan? namun, sebaliknya apakah penjual tersebut mau menerima permen sebagai pengganti uang belanja? saya yakin sekali penjual tidak akan mau. Lucu bukan? pikirlah senidri ya...

PERPULUHAN

jika kita sebagai umat Tuhan jujur terhadap perpuluhan yang merupakan pernghitungan sepersepuluh dari hasil pekerjaan/pendapatan/penghasilan kita, maka saya percaya tidak akan ada Pendeta, Gembala Jemaat, yang mengeluhkan honor/allowance nya setiap bulan. mendengar keluhan hamba Tuhan tentang kecilnya honor yang diterima mereka menggugah saya untuk berbicara dan menjelaskan dengan tegas kepada setiap kita agar jujur terhadap perpuluhan. sehingga gedung gereja tidak akan ditemukan lagi gedung yang reot, lapuk, past gedung gerejanya lebih permanen dan bagus. sering pula didengar di gereja-gereja perpuluhan gerejanya sepertinya tidak sebanding dengan kondisi atau keadaan jemaatnya. perpuluhannya kecil tetapi jemaatnya banyak yang tergolong menengah ke atas. pekerjaan yang mapan baik di perusahaan, pedagang, pegawa negeri, calon anggota dewan, wiraswasta yang sukses, dsb. profesi2 ini kan cukup kuat secara ekonom tetap mengapa perpuluhannya di bawah 2 juta perbulan? apakah sudah jujur deng

ETIKA MEDIA

Menulis artikel, tanggapan, cerita, dan sebagainya di internet perlu mengedepankan etika, moral, serta rohani yang baik sehingga tulisannya tidak berindikasi mendiskreditkan agama, suku, ras, dan bangsa tertentu. Oleh karena itu, jangan memupuk kebencian melalui media internet emlalui tulisan kita dan jangan menyalahgunakan media yang ada, baik di facebook, blog, twitter, bahkan mengupload video yang terkesan melecehkan dan mendiskreditkan. Sering saya membaca komentar, artikel, atau tulisan orang yang mengandung unsur kebencian kepada agama tertentu, selalu menyudutkan agama tertentu, melecehkan suku tertentu berbahaya tu...jangan pernah anda mau melakukan perbuatan tersebut ya. letakkan kedamaian dalam tujuan penulisan kita agar orang lain membacanya senang dan memiliki rasa kebersamaan sebagai warga negara Indonesia.

MEMILIKI KERAJAAN ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN DARI ANAK KECIL

Perhatian Yesus tidak hanya tertuju kepada 1 golongan, 1 kelompok social, 1 orang, tetapi semua kelompok umur, semua kelompok social. Lihatlah Yesus memberi perhatian kepada orang-orang yang miskin, orang-orang yang hina dipandang orang misalnya pelacur / tuna susila, bahkan anak kecil. Malam ini kita akan belajar bagaimana harus meneladani sifat dari anak kecil. Ayat 15 merupakan alasan kita belajar   dari anak kecil. Ternyata, anak kecil memiliki beberapa kelebihan dari orang dewasa. Kelebihan2 itu dipandang dari sifat yang dimilikinya. Sifat anak kecil berbanding terbalik dengan sifat orang dewasa. Sifat anak-anak kecil yang perlu kita pelajari yaitu: 1.     Anak kecil mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya, tidak mengungkapkan hal-hal yang tidak diketahuinya. Artinya anak kecil memiliki sifat yang tulus, polos, jujur, apa adanya, terbuka/ofensif. Kejujuran, ketulusan sudah menjadi hal yang sangat langka. Orang mau melakukan apa yang kita mau asal ada uangnya. "Yan